#

Jumat, 01 Juni 2018

SDN 1 TAWNGREJO BERSATU, BERBAGI, BERPRESTASI "#harilahirpancasila"


Tawangrejo, Untuk memperingati hari Lahirnya Pancasila SDN 1 Tawangrejo melaksanakan Upacara bendera dihalaman sekolah yang melibatkan semua guru dan siswa/siswi.
BUTIR-BUTIR PEDOMAN PENGHAYATAN DAN PENGAMALAN PANCASILA
 
Lima asas dalam Pancasila dijabarkan menjadi 36 butir pengamalan, sebagai pedoman praktis bagi pelaksanaan Pancasila.

Butir-butir Pancasila ditetapkan dalam Ketetapan MPR No. II/MPR/1978 tentang Ekaprasetia Pancakarsa.

I. SILA PERTAMA : KETUHANAN YANG MAHA ESA

1. Percaya dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
2. Hormat menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama & penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
3. Saling hormat-menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya.
4. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.

II. SILA KEDUA : KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB

1. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia.
2. Saling mencintai sesama manusia.
3.Mengembangkan sikap tenggang rasa.
4. Tidak semena-mena terhadap orang lain.
5. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
6. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
7. Berani membela kebenaran dan keadilan.
8. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu kembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

III. SILA KETIGA : PERSATUAN INDONESIA

1. Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
2. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
3. Cinta Tanah Air dan Bangsa.
4. Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan bertanah Air Indonesia.
5. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.

 IV. SILA KEEMPAT : KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN / PERWAKILAN

1.Mengutamakan kepentingan Negara dan masyarakat.
2. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
3.Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan.
5. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil musyawarah.
6. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
7. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung-jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan.

V. SILA KELIMA : KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA

1.Mengembangkan perbuatan  luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong-royong.
2. Bersikap adil.
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4. Menghormati hak-hak orang lain.
5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
6. Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.
7. Tidak bersifat boros.
8. Tidak bergaya hidup mewah.
9. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.
10. Suka bekerja keras.
11. Menghargai hasil karya orang lain.
12. Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

Minggu, 27 Mei 2018

FOTO KEGIATAN


Inilah macam-macam kegiatan monev sekolah










CONTOH SOAL BTA



Nama                : ...
Kelas                : 1  ( satu)
Semester          : 2
Mata pelajaran :BTQ

I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a , b, atau c di depan jawaban yang tepat !



1. Kaf difathah,kaf di kasrah,dan mim di dhommah,berbunyi ....
a.kakiku
b.kakimu
c.kakinya

2. Huruf yang mati ditandai dengan ....
a.tanda baca fathah
b.tanda baca sukun
c.tanda baca tasdid.

3. Huruf yang dibubuhi tanda baca sukun ( ) dibaca ....
a.dobel
b.mati
c.hidup

4. Kata خَدِجَ هْ bila disalin ke huruf balok ....
a.hatija.
b.khodijah.
c.katijah.

5. Kata اَلَْحَ مد bila disalin ke huruf balok ....
a.alhamdu.
b.alkamdu
c.al khamdu.

6. Kata اَ ل حَْ م دْ di akhiri huruf bertanda baca....
a.fathah.
b.dhommah.
c.kasrah.

7. Kata م س لِْ مْ di akhiri huruf bertanda baca ....
a.fathah tanwin
b. dhommah
c.kasrah tanwin

8. Huruf yang dibubuhi tanda baca tasydid ( ) dibaca ....
a.dobel.
b.mati.
c.hidup.

9. Bila ta’ mempunyai titik dua diatas,maka tsa’ mempunyai ....
a.titik tiga.
b.titik empat.
c.titik lima.

10. Jika ‘ain difathah,lam dikasroh,mim difathah,berbunyi ....
a.’alima.
b.’asima.
   c.’amida.



II. Tulislah kata-kata berikut ke dalam huruf Al-Qur’an.

1. Buyuta Aminatu = . . . . .

2. Nabiyana Warosulana = . . . . .

3. Madina Munawaratu = . . . . .

4. Aba Harisu = . . . . .

5. Qiyama Wa Julusa = . . . . .

6. Sulasa Waruba’a = . . . . .

7. Namaku jaya wijaya = . . . . .

8. Khatama Nabiya = . . . . .

9. Fi Kitabi Warasulihi = . . . . .

10. Sapu ini dari lidi = . . . . .
Nama                : ...
Kelas                :
4
Semester          : 2
Mata pelajaran :BTQ

I.    Berilah tanda silang (x) pada a, b, c, atau d untuk jawaban yang paling benar !
1.     يَقُوْلْاَشْهَادُ dibaca …..
a.  Yaqulul asyhadu       c. yaquulul asyhadu      
b.  yaquulul asyhaadu    d. yaqulul asyhaadu
2.     مِنْ دُوْنِيْ وَكِيْلاً dibaca yang benar sesuai kaidah tajwid ….
a.  Min duuni wakilan    c. min duunii wakiilaa
b.  Min duunii wakiilan  d. min dunii wakilaa
3.     فَهُمْ لَا يَفْقَهُوْنَ jika ditulis pisah ….
a.  فَ- هُ- مْ لَا-يَ- فْ- قَ- هُ- وْ- ن                c. فَ- هُمْ - لَا- يَفْ - قَهُ - وْ- نَ
b.  فَ- هُ - مْ- لَ- ا-يَ- فْ- قَ-هُ- وْ- نَ           d. فَهُمْ-لَا- يَفْقَهُوْنَ
4.     عَذَابًاشَدِيْدًا jika dipisah perkata ….
a.   عَذَا- بًا- شَدِ - يْداً   b. عَذَابًا - شَدِيْدًا          c. عَذَا - بًا - شَدِيْدًا       d. عَ - ذَابًا - شَ – دِيْدًا
5.     لَفِيْ خَلْقٍ جَدِيْدٍا jika dipisah perkata ….
a.     لَفِيْ - خَلْقٍ - جَدِيْدًا           c.  لَفِيْ خَلْقٍ - جَدِيْدًا
b.     لَفِيْ - خَلْقٍ جَدِيْدًا             d. لَفِيْ خَلْقٍ جَدِيْدًا
6.     مِنْ قَبْلِهِ         نْ bertemu ق dibaca ….
a.     Izhar     b. iqlab       c. ghunnah  d. ihfa’
7.     فَاكَهٍ كَثِيْرَةٍ Kasrah tanwin (ٍ  ) bertemu   كdibaca ….
a.     Izhar     b. ihfa’        c. ghunnah  d. mad
8.     نَّ dan  مَّdibaca ….
a.     Izhar     b. iqlab       c. ihfa’        d. ghunnah
9.     شِ يْ عَ تِ هِ Jika ditulis sambung ….
a.     شِيْ عَتِهِ    b. شِيْعَتِ هِ      c. شِيْعَتِهِ         d. شِيْعَ تِهِ
10.   وَلَ ا تَ مْ شِ فِ ى الْ اَرْضِ مَ رَحً اJika ditulis sambung ….
a.     وَلَاتَمْشِ فِى الْاَرْضِ مَ رَحاً                    b. وَلَاتَمْ شِ فِى الْاَرْضِ مَ رَحاً           
b.     وَلَاتَمْشِ فِ ى الْاَرْضِ مَ رَحاً        d. وَلَاتَمْشِ فِى الْاَرْضِ مَرَحًا
11. Hukum mempelajari al qur’an adalah ….
a.     Fardhu ‘ain              b. fardhu kifayah           c. wajib                 d. haram
12. Ketika membaca al qur’an dianjurkan menghadap ….
a.     Barat    b. timur       c. kiblat       d. selatan
13. Syarat-syarat membaca al qur’an, kecuali ….
a.     Suci dari hadats       b. duduk bersila   c. membaca isti’adzah    d. sambil tidur
14. Orang yang mempunyai ingatan atau hafalan yang sangat kuat disebut ….
a.     Shidiq             b. amanah            c. fathonah           d. dzabit
15.  Fiihas muhu wa sa’aa jika ditulis arab berbunyi ….
a.      فِيْهَا اسْمُهُ وَسَعَى            c. فِيْهَا اسْمُهُ وَسَعَا
b.      فِيْهَا اسْ مُهُ وَسَعَ            d. فِيْ هَا اسْمُهُ وَسَعَا

Selasa, 01 Mei 2018

NASKAH HARDIKNAS 2018


Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia
PIDATO MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI
Peringatan Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2018
Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Salam sejahtera dan bahagia bagi kita semua.
Oom swastiastu
Namo Buddhaya
Berkenaan dengan Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2018, marilah kita
bersyukur kepada Tuhan Allah Yang Mahakuasa. Sebagaimana kita ketahui, tanggal
2 Mei telah ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional. Tanggal tersebut bertepatan
dengan tanggal kelahiran Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, seorang tokoh
pendidikan Indonesia, yang kemudian lebih dikenal dengan nama Ki Hadjar
Dewantara.
Dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional tahun 2018 ini kita mengambil
tema “Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan”. Sesuai dengan tema
tersebut, marilah kita jadikan peringatan kali ini sebagai momentum untuk
merenungkan hubungan erat antara pendidikan dan kebudayaan sebagaimana
tecermin dalam ajaran, pemikiran, dan praktik pendidikan yang dilakukan oleh Ki
Hadjar Dewantara.
Peringatan Hari Pendidikan Nasional kali ini juga kita jadikan momentum untuk
melakukan muhasabah, mesu budi, atau refleksi terhadap usaha-usaha yang telah kita
perjuangkan di bidang pendidikan. Dalam waktu yang bersamaan kita menerawang
ke depan atau membuat proyeksi tentang pendidikan nasional yang kita cita-citakan.
Pada Hari Pendidikan Nasional 2018 ini kita perlu merenung sejenak untuk menengok
ke belakang, melihat apa yang telah kita kerjakan di bidang pendidikan, untuk
kemudian bergegas melangkah ke depan guna menggapai cita-cita masa depan
pendidikan nasional yang didambakan.
Di dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003, BAB I, Pasal
1 ayat 2, disebutkan bahwa pendidikan nasional kita adalah pendidikan yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, sedangkan kebudayaan
nasional merupakan akar pendidikan nasional. Di sinilah terjadinya titik temu antara
pendidikan dan kebudayaan. Jika kebudayaan nasional kita menghunjam kuat
di dalam tanah tumpah darah Indonesia, akan subur dan kukuh pulalah bangunan
2
pendidikan nasional Indonesia. Di samping itu, disahkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan akan mempertegas posisi kebudayaan nasional sebagai ruh, pemberi hidup, dan penyangga bangunan pendidikan nasional kita. Oleh sebab itu, kebudayaan yang maju adalah prasyarat yang harus dipenuhi jika ingin pendidikan nasional tumbuh subur, kukuh, dan menjulang.
Para insan pendidikan dan kebudayaan yang berbahagia,
Atas dasar pikiran di atas, pada Hari Pendidikan Nasional 2018 ini kita berkomitmen untuk terus berikhtiar membangun pendidikan. Pendidikan yang dihidupi dan disinari oleh kebudayaan nasional. Kita yakin bahwa kebudayaan yang maju akan membuat pendidikan kita kuat. Begitu pula sebaliknya, jika pendidikan kita subur dan rindang, akar kebudayaan akan lebih menghunjam kian dalam di tanah tumpah darah Indonesia. Oleh karena itulah, pada Hari Pendidikan Nasional 2018 ini mari kita satukan tekad untuk “Menguatkan Pendidikan dan Memajukan Kebudayaan” dengan disertai niat yang ikhlas serta usaha yang keras tak kenal lelah dalam mengabdi di dunia pendidikan.
Para insan pendidikan dan kebudayaan yang mulia,
Kita menyadari bahwa kondisi ideal pendidikan dan kebudayaan nasional yang kita cita-citakan masih jauh dari jangkauan. Kita terus berusaha keras memperluas akses pendidikan yang berkualitas, terus-menerus mengalibrasi praktik pendidikan agar memiliki presisi atau ketelitian yang tinggi, sesuai dengan tuntutan masyarakat, lapangan pekerjaan, dan kebutuhan pembangunan.
Di sisi yang lain kita berusaha menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara yang kaya raya dalam hal budaya. Sebagaimana diakui oleh salah satu Asisten Direktur Jenderal UNESCO, yaitu Fransesco Bandarin, yang mengatakan bahwa Indonesia sebagai negara adidaya (super power) kebudayaan. Kita terus menggali kekayaan budaya Indonesia, melestarikan, dan mengembangkannya demi terwujudnya Indonesia yang benar-benar adikuasa di bidang kebudayaan. Itulah sebabnya, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan mengamanatkan bahwa pemajuan kebudayaan memerlukan langkah strategis berupa upaya-upaya pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.
Cita-cita pendidikan dan kebudayaan nasional hanya bisa terwujud jika kita bekerja keras dan berdaya jelajah luas. Hanya dengan cara itu, kerja pendidikan dan kebudayaan dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia.
Insan pendidikan dan kebudayaan yang mulia,
Apresiasi publik terhadap keberhasilan pemerintah yang gencar membangun infrastruktur harus disertai dengan pembangunan sumber daya manusia secara lebih sungguh-sungguh dan terencana. Sebagaimana kita ketahui, dalam tiga tahun terakhir pemerintah telah membangun dan memperkuat infrastruktur di hampir
3
semua penjuru tanah air. Walaupun belum sepenuhnya selesai, manfaatnya sudah dapat dinikmati, di antaranya semakin mempermudah kerja pendidikan dalam memperluas akses, walaupun pada saat yang sama memaksa kerja pendidikan harus sigap merespons secara positif terhadap perubahan tata nilai, sebagai dampak dari perkembangan infrastruktur tersebut. Pendidikan juga harus menyiapkan tenaga technocraft, tenaga terampil dan kreatif, yang memiliki daya adaptasi tinggi terhadap perubahan dunia kerja yang kian cepat dan memiliki kemampuan berpresisi tinggi untuk mengisi teknostruktur sesuai denga kebutuhan.
Pemerintah telah bekerja tak kenal lelah, serta membangun dan memperkuat inftrastruktur yang dapat menjadi sabuk pengikat pendidikan dan kebudayaan dalam ikatan keindonesiaan, di antaranya betapa pesat perkembangan sarana-prasarana transportasi yang telah dirasakan manfaatnya secara luas oleh masyarakat. Jalan-jalan baru yang layak dan memadai telah mampu membuka akses wilayah Indonesia yang terpencil, tertinggal, dan terdepan sehingga terbebas dari isolasi dan saling terhubung. Demikian juga bendungan-bendungan baru yang dibangun dengan cepat dapat mengairi tanah pertanian dan menjadi sumber pembangkit listrik yang menjadikan desa-desa dan wilayah-wilayah lainnya hidup dengan penuh aktivitas pendidikan dan kebudayaan.
Meskipun terbatas, sesuai skala prioritas, bangunan-bangunan baru sekolah juga didirikan di wilayah pedalaman dan perbatasan. Tak heran jika akhirnya anak-anak di pedalaman mulai merasakan nikmat belajar di sekolah yang memadai dan menyenangkan. Begitu pula saudara-saudara kita di perbatasan kini bisa dengan tegap menunjukkan tapal batas negara yang tidak hanya ditandai patok beton, besi, atau kayu ala kadarnya, tetapi bangunan indah dan memadai yang menjadikan mereka lebih bangga. Meskipun demikian, harus diakui dengan jujur bahwa hamparan yang luas luar biasa dari wilayah Indonesia menyebabkan belum semua wilayah tersentuh pembangunan insfrastruktur yang bisa menjadi sabuk pendidikan dan kebudayaan dalam ikatan keindonesiaan. Oleh karena itu, pada tahun-tahun mendatang pemerintah akan memberikan prioritas pembangunan infrastruktur pada daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) agar wilayah-wilayah tersebut terintegrasi dan terkoneksi ke dalam layanan pendidikan dan kebudayaan.
Para insan pendidikan dan kebudayaan yang tengah berbahagia,
Bersamaan dengan pembangunan infrastuktur pendidikan dan kebudayaan, dilakukan juga penguatan sumber daya manusia (SDM) agar menjadi modal yang andal dan siap menghadapi perubahan zaman yang melaju kencang, kompleks, tak terduga, dan multiarah. Oleh karena itu, mulai tahun ini Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla mencanangkan prioritas pembangunan pada penguatan SDM. Di sinilah peran dan tanggung jawab pendidikan dan kebudayaan akan semakin besar.
4
Dalam penguatan SDM tersebut terbentang tantangan internal dan eksternal sekaligus. Tantangan internal tampak pada gejala tergerusnya ketajaman akal budi dan kekukuhan mentalitas kita. Misalnya, belakangan ini kita melihat melemahnya mentalitas anak-anak kita akibat terpapar dan terdampak oleh maraknya simpul informasi dari media sosial. Untuk menjawab tantangan ini, sejak awal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah meneguhkan pentingnya penguatan pendidikan karakter dan literasi, selain ikhtiar mencerdaskan bangsa. Hal itu sejalan dengan revolusi karakter bangsa sebagai bagian dari pengejawantahan program Nawacita Presiden dan Wakil Presiden. Ikhtiar itu makin kuat menyusul ditetapkannya Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), yang mengamanahkan gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan pelibatan dan kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).
Insan pendidikan dan kebudayaan yang mulia,
Kita patut bersyukur karena ternyata antusiasme masyarakat terhadap gerakan PPK ini luar biasa. Tak terhitung jumlahnya praktik-praktik baik PPK dibagikan oleh masyarakat secara sukarela. Mereka menyadari bahwa penguatan karakter dan literasi warga negara merupakan bagian penting yang menjadi ruh dalam kinerja pendidikan dan kebudayaan, yang memerlukan pelibatan semua komponen bangsa sebagaimana Ki Hajar Dewantara menempatkan hal ini dalam tripusat pendidikan, yaitu sekolah, rumah, dan masyarakat. Salah satu bentuk penguatan tripusat pendidikan adalah pelibatan keluarga dalam mendukung sukses pendidikan anak dan penguatan karakter.
Guru, orang tua, dan masyarakat harus menjadi sumber kekuatan untuk memperbaiki kinerja dunia pendidikan dan kebudayaan dalam menumbuhkembangkan karakter dan literasi anak-anak Indonesia. Tripusat pendidikan itu harus secara simultan menjadi lahan subur tempat persemaian nilai-nilai religius, kejujuran, kerja keras, gotong-royong, dan seterusnya bagi para penerus kedaulatan dan kemajuan bangsa.
Pada saat yang bersamaan, tantangan eksternal muncul dari perubahan dunia yang sangat cepat dan kompetitif. Hadirnya Revolusi Industri 4.0 yang bertumpu pada cyber-physical system telah mengubah peri kehidupan kita. Artificial intelligence, internet of things, 3D printing, robot, dan mesin-mesin cerdas secara besar-besaran menggantikan tenaga kerja manusia. Kecepatan dan ketepatan menjadi kunci dalam menghadapi gelombang perubahan tersebut, juga kemampuan kita dalam beradaptasi dan bertindak gesit. Oleh karena itu, mau tidak mau dunia pendidikan dan kebudayaan pun harus terus-menerus menyesuaikan dengan dinamika tersebut. Cara lama tak mungkin lagi diterapkan untuk menanggapi tantangan eksternal. Cara-cara yang baru perlu diciptakan dan dimanfaatkan.
5
Reformasi sekolah, peningkatan kapasitas, dan profesionalisme guru, kurikulum yang hidup dan dinamis, sarana dan prasarana yang andal, serta teknologi pembelajaran yang mutakhir, menjadi keniscayaan pendidikan kita. Oleh karena itu, secara tulus ingin saya katakan bahwa tidak bisa tidak, pendidikan harus menjadi urusan semua pihak. Semua pihak harus bergandeng tangan, bahu-membahu, bersinergi memikul tanggung jawab bersama dalam menguatkan pendidikan. Kita optimistis bahwa Indonesia memiliki semua hal yang dibutuhkan untuk menjadi bangsa besar dan maju, asal kita bersatu padu mewujudkannya.
Selain jalur pendidikan formal yang telah berhasil mendidik lebih dari 40 Juta anak, pendidikan nonformal telah banyak memberikan andil dalam mencerdaskan bangsa. Pendidikan harus dilakukan secara seimbang oleh tiga jalur, baik jalur formal, nonformal, maupun informal. Ketiganya diposisikan setara dan saling melengkapi. Masyarakat diberi kebebasan untuk memilih jalur pendidikan. Oleh karena itu, pemerintah memberikan perhatian besar dalam meningkatkan ketiga jalur pendidikan tersebut.
Para insan pendidikan dan kebudayaan yang senantiasa penuh syukur,
Selamat Hari Pendidikan Nasional. Teruslah ikhlas dan tulus berkontribusi tak kenal henti bagi usaha menguatkan pendidikan Indonesia serta memajukan kebudayaan Indonesia. Semoga kita semua dapat menyaksikan Indonesia sebagai bangsa adidaya budaya dengan pendidikan yang kuat.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Jakarta, 2 Mei 2018
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,
Muhadjir Effendy